ARTIKEL 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
1000 hari pertama kehidupan (HPK) seorang anak dihitung mulai dari pembuahan sampai anak berusia 2 tahun. Masa ini disebut juga sebagai periode emas (golden age), karena periode ini sangat penting mengingat pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, dan kualitas hidup seorang manusia dewasa sangat dipengaruhi oleh masa emas ini. Perkembangan otak Otak merupakan pusat kendali utama tubuh manusia. Perkembangan otak dimulai sejak dalam kandungan. Pada periode ini perkembangan otak anak sangat masif. Pada usia satu tahun, ukuran otak menjadi dua kali lipat dari ukuran otak pada saat lahir. Pada usia 2 tahun, berat otak sudah mencapai 75% berat otak orang dewasa. Perkembangan otak yang sangat pesat pada usia di bawah 2 tahun ini disebut periode kritis perkembangan, dan merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pemulihan, bila didapatkan adanya gangguan perkembangan. Karena itulah penting orangtua memantau tumbuh kembang anaknya terutama untuk anak di bawah usia 2 tahun. Otak memiliki peran penting dalam mengatur setiap gerakan, emosi, perilaku, detak jantung, suhu tubuh dan keseimbangan. Otak tersusun dari milyaran sel saraf dan terhubung satu sama lain oleh jaringan yang dinamakan sinaps, yaitu perangkat otak yang memiliki kemampuan dalam menyimpan memori. Plastisitas otak Secara fisiologis otak manusia memiliki kemampuan dalam plastisitas otak atau dikenal dengan neuroplasticity, yaitu kemampuan ber-reorganisasi dalam bentuk adanya interkoneksi baru pada sel saraf, sebagai bentuk respon terhadap kebutuhan dan pengalaman baru. Plastisitas terjadi pada proses perkembangan dan kematangan sistem saraf.
Apa yang perlu dilakukan oleh orang tua pada 1000 HPK
Untuk mendukung keberhasilan periode emas ini, orang tua lakukan diantaranya:
1. Pada masa kehamilan terencana, ibu hamil mengkonsumsi makanan sehat dan
seimbang, hindari faktor-faktor yang dapat mengganggu pertumbuhan janin, seperti
asap rokok, polusi kendaraan, konsumsi alkohol. Penting juga dukungan keluarga,
terutama suami dalam menjaga kesehatan psikologis ibu hamil, diantaranya menjaga
ibu hamil tetap bahagia dan bersemangat, serta menghindari stres. Stimulasi dapat
dilakukan sejak janin dalam kandungan, seperti sering berbincang dengan janin, rajin
diperdengarkan musik klasik atau lantunan ayat suci, serta rutin mengusap-ngusap perut.
Hindari pekerjaan yang terlalu berat bagi ibu hamil dan manakala hamil terdeteksi dini
berisiko, rutin untuk berkonsultasi dan menjadi pengawasan oleh dokter kandungan.
2. Rutin pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan, setidaknya 4 kali selama masa
kehamilan. Rencanakan persalinan yang sesuai dan aman bagi ibu serta bayi. Pastikan
inisiasi menyusui dini (IMD) begitu bayi dilahirkan, dan dilanjutkan dengan pemberian Air
Susu Ibu (ASI) Ekslusif.
3. Pantau pertumbuhan di usia emas dengan rutin melakukan pengukuran berat badan,
panjang/ tinggi badan dan lingkar kepala setiap bulannya, setidaknya dalam 2 tahun
pertama, kemudian diplotkan ke dalam kurva pertumbuhan yang sesuai berdasar usia
dan jenis kelamin yang ada dibuku kesehatan anak. Pertumbuhan disini dapat
menggabarkan keberhasilan nutrisi, dimana nutrisi merupakan salah satu penyokong
pertumbuhan dan perkembangan sel otak. Ketika terdeteksi penyimpangan pertumbuhan
dapat segera dilakukan intervensi, sehingga perjalanan periode emas dapat tetap terjaga
dengan baik.
4. Perhatikan juga aspek perkembangannya seperti perkembangan motorik, bahasa, sosial
emosi dan kemandiriannya. Gangguan perkembangan dapat dideteksi lebih dini, bahkan
pada usia kurang dari 2 tahun. Ketika didapatkan adanya penyimpangan perkembangan,
deteksi dan intervensi dini dapat menghasilkan luaran yang lebih baik, sebagaimana
memanfaatkan periode kritis perkembangan sebagai waktu yang tepat untuk melakukan
pemulihan.
Dalam menunjang keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan, diperlukan dukungan
nutrisi yang baik. Nutrisi yang baik ditandai dengan normalnya status gizi anak yang didapat
dari hasil plot pada kurva pertumbuhan. Disamping kecukupan nutrisi dalam pertambahan
jumlah sel otak dan perkembangan sinaps-nya, diperlukan juga adanya stimulasi atau
pengasahan sebagai kegiatan merangsang kemampuan dasar anak. Stimulasi yang tepat
akan menghindari penyimpangan perkembangan. Cara kerja stimulasi adalah merangsang
anak untuk dapat mencapai perkembangan sesuai dengan kisaran usianya. Ketika
didapatkan penyimpangan atau gangguan perkembangan, sangat mungkin tidak hanya
stimulasi yang diperlukan, tetapi intervensi pun diperlukan, bahkan secara dini.
Stimulasi perkembangan terarah terutama pada kemampuan dasar anak, diantaranya
kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta
kemampuan sosialisasi serta kemandirian.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku
orang-orang yang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok usia anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan,
tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai usia anak.
6. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
(Hamdallah)
Referensi:
Dr. Jenni. K. Dahlia, Sp.A, Prof. DR.Dr. Rini Sekartini. Sp.AK. Pentingnya Pemantauan
Tumbuh Kembang 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/
pengasuhan-anak/pentingnya-pemantauan-tumbuh-kembang-1000-hari-pertama-kehidupan
-anak
https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/download-center/Buku%20SDIDTK_
1554107456.pdf
Kembali
Komentar/ Tanggapan Artikel